-->

November 8, 2015

Dua Tonggak Perdamaian China dan Taiwan Akhirnya Bertemu

Author: on DigSoMuch
Published: 11/08/2015 05:16:00 PM
Berita pertemuan presiden china dan presiden taiwan digsomuch.com
Presiden China Xi Jinping (kiri) bertemu Presiden Taiwan Ma Ying-jeou (kanan) di Hotel Shangri-La Singapura
Presiden Republik Rakyat China, Xi Jinping akhirnya bertemu dengan Presiden Taiwan, Ma Ying-jeou pada hari Jumat Tanggal 6 November 2015 di Singapura. Pertemuan tersebut adalah pertemuan bersejarah karena untuk yang pertama kalinya, kedua pemimpin negara bertetangga ini akhirnya bisa bertatap muka dan bekerjasama untuk "menjadi pelopor" perdamaian kepada negara negara yang sedang bertikai di seluruh dunia.

Kedua presiden memulainya dengan berjabat tangan erat dan senyum lebar kemudian diteruskan dengan memutar badan ke arah ratusan awak media yang hadir meliput pertemuan tersebut di hotel Shangri-La Singapura. Pertemuan tersebut adalah langkah "Klimaks" bagi kedua pemimpin untuk mendamaikan pertikaian warga sipil di antara kedua negara dan krisis yang disebabkannya.

Saat kedua pemimpin duduk, Mr Xi memulai membuka pembicaraan dengan mengatakan bahwa pertemuan tersebut adalah langkah bersejarah untuk menciptakan lembaran baru terhadap hubungan di antara kedua negara. Mr Xi mengatakan bahwa warga China dan Taiwan adalah sebangsa, dengan mengibaratkannya seperti "Satu keluarga dengan darah yang lebih tebal dari pada air"

"Kepada yang terhormat, Mr Ma Ying-jou dan selamat sore" sambutan Mr Xi tertulis di kolom tajuk acara siaran langsung pertemuan presiden China dan Taiwan di televisi nasional, China.

Berita pertemuan presiden China dan presiden Taiwan digsomuch.com
Peta Konflik di Laut China Selatan
Mr Xi Jin Ping melanjutkan "Hari ini akan diingat sebagai hari bersejarah, kami berdua duduk bersama disini untuk mencegah terjadinya kembali tragedi di masa lalu, untuk mewujudkan perdamaian yang akan membawa keuntungan bagi pembangunan di laut China Selatan, diantara kami tidak ada yang menang dan tidak ada lagi yang kehilangan. Sehingga penduduk kedua negara yang tinggal di wilayah laut China selatan bisa menikmati perdamaian, kerukunan dan supaya generasi penerus bisa berbagi di masa depan yang indah" 

Disambung dengan Mr Ma yang menyodorkan proposal untuk meningkatkan hubungan di antara kedua negara.

Mr Ma mengatakan "Kedua belah pihak harus bisa menghormati nilai-nilai dan cara hidup satu sama lain. Sejak 66 Tahun yang lalu, kedua negara telah berkembang dengan sistem pemerintahan yang berbeda. Menghentikan konflik militer dan membangun perdamaian jelas tidak bisa diupayakan dalam waktu semalam"

Mr Xi mendukung pembuatan proposal untuk kedua negara sebagai alat untuk menengani keadaan darurat dan mencegah bentrokan yang disengaja.

Berdasarakan pernyataan yang dihimpun dari Zhang Zijun kepala departemen Imigrasi China-Taiwan, Mr Xi juga menegaskan bahwa hal tersebut juga berguna untuk "Menghindari proses Pengadilan yang Salah".

Sejarah perseteruan pemerintahan China dengan Taiwan dimulai sejak tahun 1949 ketika Chiang Kai-shek pemimpin partai Nasionalis berekspansi ke Taiwan setelah menelan kekalahan dari Mao Zhadong pemimpin partai Komunis, yang mendirikan bentuk negara RRC Republik Rakyat China.

Sumber Terpercaya: The New York Times

© 2015-2016 DigSoMuch LLC

Templateism Re-designed by WiranDraw