Konferensi PBB di Vienna yang dihadiri banyak negara untuk membahas konflik berkepanjangan di Suriah |
Amerika Serikat, Russia, Arab Saudi, Turki, Iran dan beberapa negara lainnya telah mengirimkan utusan untuk menghadiri rapat tahunan PBB di Kota Vienna, Austria yang dimulai pada hari Kamis tanggal 29 Oktober 2015 hingga hari Jumat untuk mencarikan solusi diplomatik terhadap konflik internal yang telah terjadi selama 5 tahun di Suriah.
Berdasarkan data yang dihimpun dari PBB, konfilk internal yang melanda Suriah tercatat telah merenggut 250,000 korban jiwa meninggal dan hampir separuh dari 22 Juta warga Suriah terlantar akibat perang yang berlangsung selama 5 tahun hingga hari ini.
Sekertaris negara Amerika Serikat John Kerry menungkapkan bahwa negara-negara yang terhubung dalam rapat di Vienna telah sepakat "Menghimpun permodalan untuk mewujudkan gencatan senjata nasional di Suriah" dan peserta telah meminta PBB untuk mengawasi penulisan kembali konstitusi negara dan pemilu yang akan datang.
Keputusan tersebut disampaikan John Kerry bersama menteri luar negeri Russia Sergey Kolarov sebagai perwakilan terhadap elemen luar yang terlibat menangani peperangan hingga lima tahun terakhir untuk bersedia mengakhiri keterlibatan di medan perang Suriah.
Sayangnya kesepakatan "gencatan senjata" belum bisa menemui target atau tenggang waktu pelaksanaan yang tepat akibat tidak jelasnya kapan pemilu suriah akan dihelat untuk diawasi oleh PBB.
Kendala tersebut disebabkan oleh tidak diundangnya informan presiden Basher al-assad yang mewakili pemerintahan suriah, maupun salah satu dari kelompok yang berusaha menggulingkan pemerintahan Suriah saat ini.
Menghadapi kendala seperti itu, para peserta rapat selanjutnya mensepakati akan bertemu kembali dua minggu kedepan untuk memutuskan secara spesifik kapan pelaksanaan gencatan senjata akan dimulai, sejalan dengan komitmen bersama untuk tetap membantu kesatuan negara Suriah supaya tidak terpecah-belah dikemudian hari.
"Kita sama sekali tidak memiliki kesepakatan terhadap tujuan Mr Bashar. Russia mempercayakan apa yang dikehendaki penduduk Suriah terhadap proses politik yang sedang terjadi di sana" jawaban Sergey Kolarov ketika diberikan pertanyaan terkait tujuan akhir Mr Bashar selaku presiden Suriah saat ini.
John Kerry dan Sergey Kolarov keduanya menambahkan bahwa gencatan senjata terhadap konflik internal di Suriah tidak akan berlaku terhadap pergerakan ISIS yang dikomandoi dibeberapa wilayah negara Suriah.
Sumber Terpercaya: The New York Times
Sumber Terpercaya: The New York Times