Tim investigasi tragedi terorisme kota Paris hari Jumat 13 November 2015 pada keesokan harinya melalui presiden Francois Hollande menyatakan "Kejahatan terorisme ini direncanakan dari Syria, terkoordinasi di Belgia, dan dipersiapkan oleh orang dalam"
Saat menggelar pers pertama kasus tersebut pada hari Sabtu tanggal 14 November 2015 di Elysee Palace Istana Negara Perancis, presiden juga mengumumkan catatan penting berupa temuan data 8 pelaku teror yang memecah dirinya menjadi 3 komplotan untuk menyerang 3 area berbeda secara bersamaan, diantaranya telah ditemukan 7 jenazah tersangka yang tewas bunuh diri di TKP, sekaligus mengantongi identitas 1 pelaku lainnya yang masih hidup dan kini menjadi buronan besar intelejen Perancis.
Dalang Utama Penyerangan Kota Paris 2015
Foto: Abdelhamid Abaaoud Memegang Al Quran dan Bendera Jaringan Terorisme ISIS. |
Tim menemukan data terkait seseorang bernama Abdelhamid Abaaoud Usia 27 Tahun buronan terorisme kewarganegaraan Beliga yang diketahui pede menampakan dirinya ikut jaringan propaganda dan jihad keras ISIS di Suriah. Abdelhamid Abaaoud telah menjadi buronan terorisme Belgia sejak aksi ancaman terorismenya digagalkan pada bulan Januari kemarin.
Berdasarkan penjelasan Tim investigasi, mendekati hari tragedi 13 November Mr Abaaoud diketahui telah menyampaikan sebuah ancaman teror akan menyerang sebuah tempat pagelaran konser kepada warga negara Perancis. Dia akan mempersiapkan penyerangan tersebut bersama salah satu pelaku penyerangan kota Paris lainnya yang bernama Ismael Omar Mostefai yang ditemukan tewas meledakan diri saat penyerangan.
Ismael Omar Mostefai adalah buronan terorisme ISIS yang pernah terlacak masuk ke negara Turki pada Tahun 2013 namun bisa keluar melewati pengamanan tanpa meninggalkan jejak. Dia juga berasal dari permukiman yang sama yaitu Molenbeek, ibu kota Brussels Belgia seperti 2 teman dekatnya yang pernah tersangkut kasus ancaman serangan teror kecil di Tahun 2010.
Dua Saudara Kandung yang Terlibat Penyerangan Kota Paris 2015
Otoritas tim investigasi tragedi kota Paris 2015 mendapatkan identitas 2 pelaku yang mempunyai ikatan saudara kandung yang juga tinggal di permukiman Molenbeek kota Brussels Belgia. Mereka adalah Ibrahim Abdeslam dan Saleh Abdeslam, Ibrahim Abdeslam tewas bunuh diri dalam serangan kota Paris, sedangkan Saleh Abdeslam diketahui masih hidup dan kini menjadi buronan besar. Saudara kandung lainnya yang bernama Mohamed pada hari sabtu telah ditangkap dan diperiksa, namun pada hari Senin dibebaskan karena tidak telibat.
Salah Abdeslam, Usia 26 Tahun.
Selebaran DPO Saleh Abdeslam lengkap dengan ciri-ciri yang diumumkan Kepolisian Perancis. |
Polisi Perancis telah meminta bantuan publik pada hari Minggu dengan mengumumkan nama sekaligus foto pada selebaran yang berjudul "Potentially Involved" serangan kota Paris. Otoritas menjelaskan bahwa DPO telah menyewa kendaraan Volkswagen yang digunakan untuk menuju lokasi sasaran serangan teror di sebuah tempat klub malam/pagelaran konser musik tertutup kota Paris.
Pagi hari setelah penyerangan, Mr Abdeslam dan 2 orang lainnya dilacak pernah melewati sebuah tepi jalan di Cambrai, Perancis jalan keluar menuju Belgia. Sore harinya mobil Volkswagen yang ditumpangi rombongan tersangka berhasil disita dan 2 teman Abdeslam
Ibrahim Abdeslam, Usia 31 Tahun
Ibrahim Abdeslam tewas bunuh diri bersama ledakan rompi bom yang ia kenakan untuk menyerang sebuah restoran kota Paris pada hari Jumat petang tanggal 13 November kemarin. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari otoritas penyelidikan kejahatan terorisme Belgia, Ibrahim Abdeslam tercatat pernah melakukan tindakan kejahatan serupa sebelumnya, dia pernah mencoba melakukan aksi terorisme kecil bersama Abdelhamid Abaaoud, seseorang yang diduga sebagai dalang utama penyerangan kota Paris yang menewaskan ratusan orang di tiga tempat yang berbeda. Catatan lain menyebutkan, Ibrahim Abdeslam bersama 2 saudaranya pernah tersangkut kasus pemalsuan dokumen sekitar lebih dari 5 tahun yang lalu.
Komplotan ke 1: Tiga Teroris Penyerang Stadion de France
3 Titik Penyerangan Area Sekitar Stade de France Source Google Maps |
Terdapat tiga orang teroris yang meledakan dirinya diluar stadion utama "de France" kota Paris saat Perancis menjamu Jerman di sebuah laga Internasional.
Bom Bunuh Diri Gerbang D
Setelah mencoba memaksa masuk dan dihadang penjaga pintu stadion, orang pertama meledakan dirinya tepat pukul 9.20 pm (malam) di Rue Rimet dekat gerbang D stadion, pelaku penyerangan dan 1 orang lainnya tewas seketika.
Setelah ledakan, secara mengejutkan petugas penyisir TKP menemukan sebuah paspor dengan data yang masih bisa dilihat jelas. Paspor bernama Ahmad Al-Mohammad berusia 25 tahun kewarganegaraan Suriah tercatat pernah digunakan untuk imigrasi ke sebuah pulau yang bernama Laros di Yunani pada 3 Oktober dan juga pernah digunakan untuk mengunjungi Serbia pada 7 Oktober tahun 2015.
Bom Bunuh Diri Gerbang H
Pelaku bom bunuh diri yang tidak teridentifikasi menyerang gerbang H pada pukul 9.30 pm (malam) 10 menit setelah bom pertama meledak di gerbang D. Beruntungnya, penyerangan ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Bilal Hadfi, Usia 20 Tahun.
Bilal Hadfi adalah pelaku penyerangan kota Paris termuda |
Penyerang ke tiga, yang teridentifikasi bernama Bilal Hadfi berusia 20 tahun kewarganegaraan Perancis yang tinggal di Belgia meledakan bom rakitannya pukul 9.53 pm (malam) di atas jalan "Rue de la Cokerie" yang berjarak 300 meter luar restoran fast food McDonald dekat stadion de France. Tidak ada korban jiwa dalam penyerangan ini.
Mr Hadfi diketahui telah menghilang ke Suriah sejak awal tahun ini. Di bulan Juli, dia pernah memposting sebuah rekaman teror di Facebook akan menyerang Eropa, dia menyatakan "Para anjing menyerang kami di semua tempat. Serang komunitas para babi sekaligus buat mereka tidak bisa merasa aman lagi di dalam mimpi milik mereka sendiri"
Komploatan ke 2: Tiga Pria yang Menyerang Pagelaran Konser Musik
Titik lokasi penyerangan di sebuah hall konser musik. Source Google Maps |
Tiga pria dengan senapan jenis Kalashnikov membrondong para penonton dari belakang sebuah pegelaran konser musik "Metal" di Bataclan Music Hall kota Paris. Setelah itu Polisi datang pada jam 00.10 am (pagi) dan segera menyergap para pelaku dengan aksi baku tembak. Satu pelaku memutuskan untuk meledakan diri setelah polisi berhasil melumpuhkannya dengan tembakan, mengetahui sedang terdesak. Kedua pelaku lainnya mengikuti aksi bunuh diri dengan meledakan romping detonator yang digunakan oleh mereka. Setelah situasi kondusif, tim evakuasi mengumumkan terdapat 89 korban jiwa tewas akibat tertembak dan terkena bom bunuh diri.
Ismael Omar Mostefai, Usia 29 Tahun.
Salah satu pelaku aksi penyerangan di pagelaran konser musik berhasil diidentifikasi bernama Ismael Omar Mostefai berusia 29 Tahun warga negara Perancis yang juga memiliki kisah kelam dalam tindak kejahatan dan juga dikenal aktif mengikuti paham radikal terorisme. Data tersebut didapatkan dari 6 kerabat terdekat yang ditangkap dan telah diintrogasi.
Berdasarkan pernyataan resmi tim investigasi, dia adalah pemimpin lapangan penyerangan kota Paris pada Jumat malam yang merupakan tangan kanan dari Abdelhamid Abdaaoud dalang utama tragedi terorisme kota Paris yang telah menggemparkan dunia.
Samy Amimour, Usia 28 Tahun.
Foto close up Samy Amimour |
Samy Amimour lahir di kota Paris dan tinggal di sebuah permukiman sub urban. Berdasarkan data yang dihimpun dari kantor kejaksaan Perancis, sebelum terkait kasus ini dia memang sudah pernah terpengaruh jaringan terorisme. Hingga suatu ketika pada bulan Desember tahun 2014, koran harian Perancis "Le Monde" pernah mempublikasikan sebuah artikel tentang bagaimana ayahnya pergi ke Suriah untuk mencoba membawanya pulang kembali ke Perancis.
Pelaku Ketiga
Identitas belum diketahui.
Penyerang datang ke Hall Konser Musik dengan mengendarai sebuah mobil Volkswagen Polo warna abu abu. Mobil itu telah disewa Saleh Abdeslam di Belgia.
Penyerangan Area Restoran Pusat Kota Paris
5 titik penyerangan di area restoran pusat kota Paris Source Google Maps |
Tragedi penembakan brutal juga berlangsung di salah satu restoran kota Paris. Tiga pelaku menembaki para pengunjung dengan senapan jenis Kalashnikov dan telah membunuh 39 orang secara terpisah dari luar luar restoran pusat kota Paris. Satu bom rakitan juga diledakan di dalam restoran lainnya yang masih satu area penyerangan.
Para penembak
Salah satu penembak misterius di black Seat Leon menembaki tiga lokasi dari pukul 9:25 pm hingga 9:36 pm
Ibrahim Abdeslam, Usia 31 Tahun.
Pada pukul 9:40 pm (malam) satu orang pelaku pengeboman teridentifikasi bernama Ibrahim Abdeslam, dia berusia 31 tahun warga negara Perancis yang tinggal di Belgia, meledakan sebuah rompi bom rakitan di dalam sebuah restoran dekat stadion yang berjarak satu mil dari ronde terakhir tragedi penembakan di kawasan restoran. Tim investigasi melaporkan tidak ada korban tewas dalam penyerangannya.
Otoritas tindak kejahatan terorisme Belgia menjelaskan bahwa sebelumnya Mr Abdeslam pernah melakukan satu aksi teror kecil bersama Abdelhamid Abdaaoud.
Catatan Penting:
Komplotan teroris penyerang area restoran telah menyewa sebuah mobil jenis "Black Seat Leon" dari Beliga untuk menuju sasaran target dan membawa senapan laras panjang jenis Kalashnikov.
Konten Investigasi dalam pengembangan....
Sumber Terpercaya: The New York Times