Dunia dibuat ekstra waspada terhadap aksi teror yang kembali terjadi, kini komplotan pria bersenjata telah menyerang salah satu Hotel ternama di kota Bamako, Mali pada Jumat pagi Tanggal 20 November 2015 selang seminggu paska aksi teror kota Paris yang telah menggemparkan dunia.
PBB menyatakan ada 19 orang terbunuh, ditambah dengan dua atau tiga mayat pelaku ditemukan tewas tergeletak di ruang bawah tanah dan lantai Hotel The Radisson Blu, kota Bamako, Mali. PBB menjelaskan bahwa pihak keamanan hotel dengan petugas bantuan masih melakukan penyisiran dan pencarian untuk menemukan korban serta barang bukti untuk mengunkap motif dibalik pengepungan oleh orang" yang diduga jaringan teroris ini.
Tim investigasi menyatakan terdapat satu orang WNA Amerika Serikat, dan satu orang warga negara Belgia tewas dalam serangan yang tersusun dengan baik saat itu. Sementara status kebangsaan korban lainnya masih belum bisa diungkap.
Jendral Didier Dacko menjelaskan sekelompok pria bersenjata mengawali aksi terornya dengan menyandra 100 orang pengunjung sebelum para prajurit didatangkan untuk mengamankan TKP dan memburu teroris disekitar area Hotel The Radisson Blu.
Dikejutkan dengan aksi penyandraan, puluhan pengunjung termasuk para wanita, anak-anak dan orang tua sibuk mencari tempat persembunyian dibeberapa ruangan sampai akhirnya bisa berlarian keluar dari hotel dan klimaksnya beberapa dari mereka ada yang menangis histeris.
Saat diminta keterangan pada sore harinya, Kolenel Salif Traore selaku Mentri Keamanan Dalam Negeri Mali menyatakan bahwa "Kita dapat mengkonfirmasi bahwa penyergapan telah berakhir"
The Radisson Blu adalah hotel terkenal yang banyak dikunjungi turis asing di kota Bamako Mali yang memiliki jumlah penduduk sekitar 2 juta nyawa.
Berdasarkan data yang dihimpun dari bagian operator hotel The Radisson Blu, saat serangan berlangsung terdapat 125 pengunjung dan 13 karyawan. Para pengunjung kebanyakan datang dari negara-negara jauh, meliputi negara-negara benua Eropa, India, China, Turki, dan Algeria. Mayoritas profesi pengunjung hotel adalah para diplomat, orang-orang bisnis, pilot beserta pramugara/pramugari.
Mentri pertahanan Amerika Serikat menyebutkan ada 12 hingga 15 orang asal Amerika Serikat singgah saat pelaku penyerangan mulai memasuki hotel.
Kedutaan India di Mali menyebutkan ada 20 orang asal India yang beruntung bisa terselamatkan semua saat penyergapan sedang berlangsung.
Kementrian luar negeri jerman menyebutkan ada dua warga negara yang tersandra oleh komplotan pria bersenjata yang menyerang hotel pada Jumat pagi itu.
Kementrian luar negeri Beliga menyebutkan ada 6 orang asal Belgia yang singgah di hotel tersebut.
Salah satu pengunjung asing asal Belgia yang selamat menambahkan pernyataan mentrinya bahwa di antara mereka ada satu orang yang menjadi korban. Satu orang meninggal berusia 39 tahun, diketahui bekerja sebagai anggota DPRD Wallonia Brussels. Dia berada di Mali selama 3 hari untuk menghadiri sebuah konferensi pelatihan pegawai negeri sipil di Mali.
Seorang diplomat asal kedutaan asing China di Bamako menyebutkan ada 8 orang pebisnis asal China yang juga singgah di Hotel dan sempat terperangkap di dalam situasi penyerangan. Pada saat itu yang bisa mereka lakukan hanyalah chat report situasi darurat kepada diplomat setempat dengan menggunakan aplikasi WeChat.
Sumber Terpercaya: The New York Times