Gambar puing-puing pesawat kargo yang jatuh di Negara Sudan Selatan |
Pesawat kargo menewaskan hampir seluruh penumpang yang terdiri dari tentara dan warga sipil. Saat ini jumlah korban jiwa masih belum bisa dipastikan oleh media setempat, namun seorang juru bicara dari tim evakuasi Palang Merah negara Sudan memberikan penjelasan bahwa organisasi telah menarik 36 mayat usia dewasa maupun anak-anak dari bangkai pesawat.
"Beberapa mayat berada dibawah, diluar dan tersebar" kata Maju Hillary juru bicara Palang Merah "Seluruh bagian pesawat terdapat bercak noda dari bagian bagian potongan tubuh"
Juru bicara militer Sudan Selatan, Kolonel Philip Aguer mengatakan sebelum Take Off pilot pesawat sempat melaporkan pesawat hanya mengangkut 12 orang penumpang.
Sedangkan juru bicara kepresidenan Sudan Ateny Week Ateny mengatakan kepada media Reuters bahwa pesawat itu membawa 18 orang penumpang, diantara mereka terdapat 6 awak kewarganegaraan asing dimana 3 orang sudah dinyatakan meninggal. Dari korban meninggal, setidaknya terdapat 1 orang dewasa bersama 1 balita selamat dari kecelakaan itu.
Gambar yang diambil oleh fotografer menunjukan serpihan pesawat bertebaran di tepi sungai nil wilayah Sudan Selatan. Potongan terbesar dari badan pesawat adalah bagian Ekor yang terlihat menonjol diantara pepohonan pisang dan hutan tempat pesawat jatuh.
Sudan Selatan adalah negara yang baru merdeka pada tahun 2011
Diantara negara berkembang lainnya, negara tersebut memiliki Track Record keselamatan penerbangan terburuk. Bangkai pesawat Fuselage sering dijumpai hampir di seluruh wilayah negara, salah satunya di Juba.
Pesawat tersebut diketahui mempunyai destinasi akhir ke sebuah ladang minyak stategis di dekat ujung sungai Nil Sudan Selatan yang juga dekat dengan wilayah oprasi militer tentara Sudan Selatan.
Kolonel Aguer mengatakan bahwa korban tewas terdiri dari prajurit tentara Sudan Selatan, warga sipil, dan beliau menyatakan kecelakaan tersebut sebagai hal yang "Mengejutkan". Beliau juga mengatakan bahwa manifest pesawat sedang diperiksa untuk mengetahui seluruh identitas penumpang.
Menyertakan banyak penumpang kedalam pesawat kargo merupakaan hal yang biasa bagi penerbangan pesawat kargo di negara sudan selatan. Penerbangan biasanya membawa teman teman tentara, keluarga, saudara dengan alasan transportasi tercepat.
Kolonel Aguer menambahkan bahwa "Orang-orang di sini tak ragu ikut berpergian ketika mendapati sebuah pesawat"
Database penerbangan menjelaskan bahwa pesawat yang jatuh merupakan pesawat dengan tipe Antonov An-12 produksi era Soviet milik Allied Service Ltd perusahaan ekspedisi yang beroprasi dari dan ke kota Juba. Dari database terekam bahwa pesawat pertama kali terbang sejak tahun 1971 (Berusia 44 Tahun)
Data penerbangan mengungkapkan bahwa, Pesawat produksi era-Soviet banyak digunakan atau disewa oleh perusahaan lokal maupun Internasional untuk mengirimkan barang lintas negara negara di Afrika dan Timur Tengah karena biayanya murah serta aturan yang longgar.
Penyebab terjadinya kecelakaan hingga kini masih belum bisa diungkap dan penyelidikan akan terus berjalan.
Sumber Terpercaya: The New York Times
"Beberapa mayat berada dibawah, diluar dan tersebar" kata Maju Hillary juru bicara Palang Merah "Seluruh bagian pesawat terdapat bercak noda dari bagian bagian potongan tubuh"
Juru bicara militer Sudan Selatan, Kolonel Philip Aguer mengatakan sebelum Take Off pilot pesawat sempat melaporkan pesawat hanya mengangkut 12 orang penumpang.
Sedangkan juru bicara kepresidenan Sudan Ateny Week Ateny mengatakan kepada media Reuters bahwa pesawat itu membawa 18 orang penumpang, diantara mereka terdapat 6 awak kewarganegaraan asing dimana 3 orang sudah dinyatakan meninggal. Dari korban meninggal, setidaknya terdapat 1 orang dewasa bersama 1 balita selamat dari kecelakaan itu.
Seorang bayi selamat dalam kecelakaan pesawat kargo di Negara Sudan Selatan |
Sudan Selatan adalah negara yang baru merdeka pada tahun 2011
Diantara negara berkembang lainnya, negara tersebut memiliki Track Record keselamatan penerbangan terburuk. Bangkai pesawat Fuselage sering dijumpai hampir di seluruh wilayah negara, salah satunya di Juba.
Pesawat tersebut diketahui mempunyai destinasi akhir ke sebuah ladang minyak stategis di dekat ujung sungai Nil Sudan Selatan yang juga dekat dengan wilayah oprasi militer tentara Sudan Selatan.
Kolonel Aguer mengatakan bahwa korban tewas terdiri dari prajurit tentara Sudan Selatan, warga sipil, dan beliau menyatakan kecelakaan tersebut sebagai hal yang "Mengejutkan". Beliau juga mengatakan bahwa manifest pesawat sedang diperiksa untuk mengetahui seluruh identitas penumpang.
Menyertakan banyak penumpang kedalam pesawat kargo merupakaan hal yang biasa bagi penerbangan pesawat kargo di negara sudan selatan. Penerbangan biasanya membawa teman teman tentara, keluarga, saudara dengan alasan transportasi tercepat.
Kolonel Aguer menambahkan bahwa "Orang-orang di sini tak ragu ikut berpergian ketika mendapati sebuah pesawat"
Database penerbangan menjelaskan bahwa pesawat yang jatuh merupakan pesawat dengan tipe Antonov An-12 produksi era Soviet milik Allied Service Ltd perusahaan ekspedisi yang beroprasi dari dan ke kota Juba. Dari database terekam bahwa pesawat pertama kali terbang sejak tahun 1971 (Berusia 44 Tahun)
Data penerbangan mengungkapkan bahwa, Pesawat produksi era-Soviet banyak digunakan atau disewa oleh perusahaan lokal maupun Internasional untuk mengirimkan barang lintas negara negara di Afrika dan Timur Tengah karena biayanya murah serta aturan yang longgar.
Penyebab terjadinya kecelakaan hingga kini masih belum bisa diungkap dan penyelidikan akan terus berjalan.
Sumber Terpercaya: The New York Times