Arvind Kejriwal menjelaskan kepada media terhadap penggeledahan CBI 15/12/2015 |
Arvind Kejriwal selaku Ketua DPRD Delhi, India sangat marah setelah mengetahui kantronya sempat tersegel akibat penggeledahan CBI (Central Berau of Investigation) pada hari Selasa pukul 9 pagi 15 Desember 2015.
Arvind Kejriwal meyakini bahwa dirinya adalah target utama penggledahan kemarin dan menduga CBI bergerak atas kecurigaan Perdana Mentri India Narenda Modi terhadap dirinya, dugaan Mr Arvind diungkapkan dengan menulis sebuah kicauan tajam di Twitter yang menyebut "Modi adalah seorang pengecut dan seorang pisikopat."
Modi is a coward and a psycopath
— Arvind Kejriwal (@ArvindKejriwal) December 15, 2015
Dengan pernyataan seperti itu, dia juga tidak akan "Menyelamatkan anaknya sendiri jika dia terbukti korupsi" Mr Kejriwal membeberkan alasan sesungguhnya dari penggeledahan di kantronya kemarin adalah untuk mencari sebuah file terkait Mentri Keuangan India Arun Jaitley.
Which file was CBI looking for in my office? DDCA files in which Arun Jaitley is in dock. I was about to order a commission of enquiry
— Arvind Kejriwal (@ArvindKejriwal) December 15, 2015
Di lain tempat, Mr Jaitley menyawabnya dengan mengatakan "Pernyataannya di pagi hari secara faktual tampak tidak benar, tapi pernnyataannya yang di malam hari benar-benar seperti sampah. Saya tidak mau memfikirkan dan harus berkomentar di atas sampah."
Mr Kejriwal yang berasal dari partai AAP (Aam Aadmi Party) menuduh bahwa telah ada penyimpangan finansial ketika Mr Jaitley menjadi presiden dari The DDCA (Delhi and District Cricket Association) selama 13 tahun hingga berakhirnya jabatan di bulan Desember Tahun 2013.
Ketua DPRD Delhi dipandang bersikap seolah olah mengelak "Membohongi" bahwa target CBI dan pemerintah yang sesungguhnya adalah sekertarisnya yang bernama Rajender Kumar yang terduga korupsi.
Mr Kejriwal mengatakan "Hal tersebut menjadi penting bagi saya untuk menjelaskan mengapa CBI menggledah kantor pimpinan legislatif Delhi. CBI datang untuk mencari beberapa file terkait DDCA yang mencantumkan nama Arun Jaitley, sebagaimana dia telah menjadi mantan presiden dari DDCA dan penyelidikan berjalan di atas kasus. Saya ingin menjelaskan kepada Modi ji. Kamu mungkin telah mengejutkan orang lain, tapi aku tidak akan bisa ditakuti dengan CBI, kamu tidak tahu apa yang telah saya perbuat."
Pagi ini, CBI menuju ke dalam sekertariat Delhi, markas pemerintahan kota, pada jam 9 pagi. Sekitar 20 menit kemudian, para penyidik telah membawa keluar Rajender Kumar, bersebelahan dengan ruang ruang ketua DPRD, di latai tiga gedung sekertariat.
AAP bersikeras menuduh bahwa CBI telah menyegel pintu masuk menuju lantai tiga, tidak mengizinkan siapapun mendapatkan akses kesana, bahkan untuk menuju ke kantor ketua DPRD Delhi.
Mr Kejriwal pada saat penggeledahan sedang bekerja di kantor deputinya yang bernama Manish Sisodia.
CBI mengeklaim telah menemukan uang kas sebesar 1.300.000 Rupee (1.3 Rs) atas penyergapan Rajender Kumar dan seorang lainnya. Agensi mengatakan telah menemukan uang mata asing yang sejumlah 300.000 rupee (3 Rs) dan uang sebesar 2.400.000 (2.4 Rs) ditemukan di rumah Rajender Kejriwal.
Seperti kemarahan politik atas serangan yang telah disiasati pihak lawan, Kongres Triamool menuntut sebuah penjelasan kepada Mr Jaitley di Rajya Sabha yang mengatakan "Kantor dari ketua DPRD Delhi belum digeledah. Penggeledahan tidak pernah ditunjukan kepada Mr Arvind Kejriwal atau jabatannya sebagai Pimpinan Legislatif Daerah. Pemeriksaan ditujukan kepada seorang karyawannya."
Partai BJP telah memanggil Mr Kejriwal atas pernnyataannya yang menyerang Perdana Mentri "dengan keji" dan Partai mengatakan bahwa dia telah berhutang untuk minta maaf kepada PM Modi.
Mr Kejriwal menjawab, "Meminta maaf untuk apa yang telah kamu lakukan dan aku akan memaafkan kata-kataku sendiri."
Sumber Terpercaya: NDTV