David Cameron, Barrack Obama, dan Vladimir Putin Hadir Membuka COP21 di Paris. via Telegraph.co.uk |
Pada tahun ini Perancis mendapat giliran menjadi tuan rumah konferensi perubahan iklim ke 21 (COP21) yang telah dibuka kemarin pada tanggal 30 November 2015 oleh 147 pimpinan negara peserta konferensi.
Konferensi perubahan iklim ke 21 UNFCCC dihelat selama dua minggu, mulai dari tanggal 30 November sampai dengan 11 Desember 2015 di kota Paris. COP-21 Climate Conference pada tahun ini mempunyai visi untuk menurunkan suhu standar pemanasan global dibawah 2 derajat celcius yang berlaku untuk semua negara.
SEPAK TERJANG NEGOSIASI PERUBAHAN IKLIM
Konferensi perubahan iklim The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) terbentuk dari hasil konferensi PBB pertama yang membahas tentang isu-isu lingkungan pada tanggal 3-14 Juni Tahun 1992 di Rio de Janeiro, Brazil. Rio de Janeiro Earth Summit menghasilkan butir kesepakatan yang menempatkan manusia sebagai faktor utama yang harus bertanggung jawab terhadap eksplorasi sumber daya alam yang menghasilkan zat antropogenik pemicu perubahan iklim.
Selanjutnya Jepang mengadopsi hasil konferensi Rio de Janeiro Earth Summit 1992 dengan menciptakan sebuah perjanjian Internasional yang disebut The Kyoto Protocol yang benar-benar dirasa menjegal atau menahan laju perubahan Iklim.
The Kyoto Protocol menambahkan aturan ketat kepada negara-negara Industri untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Perjanjian tersebut mulai diberlakukan secara ketat pada tahun 2005 dan diproyeksikan berjalan efektif dari tahun 2008 hingga tahun 2012.
Pada tahun 2007 Indonesia pernah menjadi tuan rumah UNFCCC dan mempersiapkan visi jangka-panjang yang disebut Bali Action Plan untuk melanjutkan kesuksesan perjanjian The Kyoto Protocol yang akan habis pada tahun 2012. Visi tersebut diproyeksikan akan mencapai kesepakatan pada bulan Desember tahun 2009.
Pidato Ban Ki-mon Pemimpin PBB
Pidato Presiden Tuan Rumah COP-21 Francois Hollande
Pidato Presiden Amerika Serikat Barrack Obama
Pidato Presiden Russia Vladimir Putin
Sumber Terpercaya: UNFCCC, Telegraph UK, France 24