 |
| Seorang hadirin yang mendapatkan kesempatan istimewa mencoba PlayStationVR. via: Engadget. |
The PSX (PlayStation Experience) sebuah event yang diadakan pada hari minggu 6 Desember kemarin adalah sebuah peluang besar bagi publik untuk mengecek secara langsung peluncuran kacamata VR pertamanya yang dirancang khusus untuk platform PS4. Dalam acara tersebut, lebih dari selusin judul game Virtual Reality untuk PS4 buatan Sony, Harmonix, Capcom, dan game studio lain juga ikut diperkenalkan sekaligus.
Sangat disayangkan, tidak mudah bagi mereka yang hadir dalam acara peluncuran untuk bisa mencoba merasakan langsung kemampuan kacamata VR yang sesungguhnya untuk semua judul permainan, yang bisa mencoba langsung hanyalah para hadirin terpilih yang telah mendaftar sebelumnya untuk mendapatkan satu kesempatan istimewa.
Akan tetapi hal tersebut tidak akan mengurangi antusiasme publik terhadap upaya Sony dalam memperkenalkan setiap produk terbarunya. Pada saat 1-2 jam pembukaan di hari pertama sorak sorai penggemar Sony pecah menyambut ditampilkannya keynote bersama judul "PlayStation VR" dibalik pembawa acara.
"Saya sangat yakin akan membeli satu." ungkap salah satu hadirin yang bernama Shaun saat dimintai tanggapan oleh awak media yang duduk disebelah kananya sebelum acara peluncuran dimulai, dia tampak tidak memperdulikan fakta dengan mencobanya langsung sebelum membeli. Dengan reaksi seperti itu, sebuah ungkapan yang menyatakan "Potensi benar-benar telah menjual saya di atasnya segalanya." memang benar adanya.
Mencoba mengutip dari hadirin yang lain, Nick di sebelah kirinya mengatakan "Saya siap untuk merasakan dan tenggelam di dalam sebuah dunia virtual" dia menambahkan "Reality = Kenyataan, bukanlah kata yang tepat untuk menggambarkannya, tapi membuat sebuah pengalaman baru yang mudah dipercayai dalam VR adalah suatu hal yang membuatku sangat tertarik." sekilas komentarnya tampak menyerap materi dari salah satu panel peluncuran VR PlayStation.
Dave Raynard (game director dari Studio Sony di London) mengatakan tujuannya ketika membangun sebuah game Virtual Reality adalah "untuk memindahkan pemain ke tempat lain dan membuat hal tersebut mudah untuk dipercaya." Sementara para developer cenderung fokus membuat Game VR mendekati realitas, Raynard percaya bahwa VR "bukanlah untuk menciptakan suatu hal yang baru tampak seperti nyata, tapi membuatnya memiliki faktor untuk mudah dipercayai."
Sumber Terpercaya: Engadget
